Rabu, 25 Maret 2009

Zoel Fidal, Korban Atau Sandungan ‘Daud Cino Jordan’ ?

Penulis: Ferdi Arman

Salah satu petinju potensial Indonesia, Zoel Fidal (Hiu Mako Armabar BC Jakarta), akan bertarung menantang bintang tinju muda Indonesia lainnya Daud ‘Cino’ Yordan (Pemda Ketapang BC, Kalbar). Pertandingan seru ini rencananya akan digelar di Studio TV Indosiar pada hari Senin, 3 Maret 2008.

Sebagai pecinta dan pengamat tinju, saya menyayangkan pertarungan ini. Mengapa demikian? Jawabannya, karena keduanya merupakan para petinju potensial yang akan ‘menjual’ di masa mendatang jika dikelola dengan benar dan tepat secara berjenjang oleh manager masing-masing. Dengan kata lain mereka berdua sebenarnya merupakan aset bangsa yang seharusnya dijaga. Namun sayangnya, ternyata ‘skenario prematur’ datang lebih awal.

Zoel, petinju kidal bertalenta dengan segudang keberanian biasanya akan bermain agresif dan merangsek lawan di ronde-ronde awal. Salah satu permainan cemerlangnya yang pernah penulis amati langsung adalah ketika melawan Hardian Siregar di TVRI Jakarta (August 31, 2007). Sempat roboh terkena pukulan Hardian pada ronde ke-1, tapi bangkit dan menyudahi lawan dengan 3 (tiga) kali knockdown berturut-turut pada ronde yang sama. Hanya saja Zoel mempunyai kelemahan sering kehabisan stamina pada ronde-ronde akhir dan minim ‘jam terbang’ pertandingan.

Lain halnya dengan ‘Cino’ yang sudah bertinju sejak usia dini dan langganan keluar-masuk TC Pelatnas Tinju Amatir. Dengan teknik bertinju yang mumpuni, usia muda serta sarat akan pengalaman tanding, merupakan nilai plus yang dimiliki Daud Yordan dalam menjinakkan Zoel. Apalagi kini ‘Cino’ menyandang status Juara WBO Aspac Youth di kelas Bulu 57,1 kg, sehingga mengindikasikan mempunyai mental ‘lebih’.

Tapi hal ini bukan berarti ‘Cino’ dalam kondisi aman. ‘Cino’ yang terbiasa menurunkan tangan dalam ‘style defense’ bertinjunya, jika tidak waspada akan terkena pukulan nyasar Zoel lewat serangan yang ‘nekat dan agresif’ pada ronde-ronde awal.

Prediksi saya peluang kemenangan ‘Cino’ VS Zoel Fidal adalah 65 : 35, untuk kemenangan ‘Cino’.

Akan tetapi dalam bertinju tidaklah berlaku perhitungan mathematic. ‘Who Knows ? ’ dalam dunia tinju. Segala kemungkinan dapat terjadi dalam dunia tinju.

Tentunya masih segar dalam ingatan kita trilogy ‘Hearns-Duran-Barkley’, dimana Thomas Hearns yang mengKO Roberto Duran dalam 3 (tiga) ronde, harus kalah secara tragis dibantai Iran Barkley. Sementara pada kesempatan lain justru Roberto Duran mempecundangi Barkley lewat kemenangan mutlak sepanjang ronde.

Apakah si underdog Zoel Fidal akan menciptakan sejarah baru dunia tinju di Indonesia ataukah Daud ‘ To Liong To’ Yordan masih tetap perkasa? Bagaimana hasilnya?

Mari kita saksikan sama-sama pekan depan.